Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita. Tampilkan semua postingan

PT Industri Gula Glenmore, Telah Diresmikan

  • Minggu, 16 Desember 2012
  • nanoprudence
  • Labels:


  • alt
    GLENMORE  – Pemasangan tiang pertama (ground breaking) PT Industri Gula Glenmore, diresmikan Rabu (12/12) oleh Deputi Bidang Usaha Industri Primer Kementrian BUMN, Muhammad Zamkhani didampingi Direktur Utama PTPN III, Megananda Daryono, Direktur Utama PTPN XII, Irwan Basri dan Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, di Perkebunan Kalirejo, Glenmore.

              
    Ground breaking yang juga disaksikan para direktur  Perkebunan PT Nusantara lain cukup marak, meski para direktur sempat kecewa lantaran Menteri BUMN Dahlan Iskan batal hadir dalam pendirian pabrik yang dirancang paling termoderen di Indonesia ini. Sebagai obatnya, Deputi Usaha 

    Industri Primer Muhammad Zamkani menyampaikan pesan Dahlan Iskan, salah satunya bahwa proyek ini adalah proyek bersama bukan proyek PTPN atau BUMN. “Untuk kewajiban kita bersama-sama mengawal proyek ini agar ke depan menghasilkan industri dari hulu ke ke hiilir, jangan hanya sebatas tanam tebu,” kata Muhammad Zamkani.  

    alt
                Selain itu, Muhammad Zamkani juga berharap, dengan peletakan batu pertama ini akan bisa segera dilanjutkan pembangunan secara utuh. “Setelah peletakan batu pertama jangan sampai dibiarkan. Namun terus akan dilanjutkan batu kedua, ketiga hingga ke seribu. Kita butuhkan dua tahun lagi untuk melihat hasil dari pabrik gula ini. Dengan adanya pabrik gula ini tidak hanya PTPN yang diuntungkan tapi juga masyarakat sekitar,” ungkap Deputi Industri ini.

    alt Sementara itu, Direktur Utama PTPN III, Megananda Dariyono mengatakan mengapa tanggal 12-12-12 ditetapkan sebagai groundbreaking, karena menyesuaikan dengan PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) yang menjadi pimpinan pelaksana pembangunan PG Glenmore. "Jadi, angka 12 ini merupakan hal  yang luar biasa bagi Pabrik Gula Glenmore," kata Megananda Daryono.
    Sedangkan Direktur PTPN XII, Irwan Basri menyatakan, pabrik gula yang nilai investasinya mencapai Rp 1,7 triliun ini dibangun di atas lahan seluas 3.140 hektare dengan luas lahan tebu 6.000 hektare. "Kami targetkan giling pertama pada 1 Agustus 2015, dengan target produksi 8 ribu ton gula per hari  sehingga diharapkan bisa mendukung upaya swasembada gula nasional,” ujar Basri.
    Sekadar diketahui, saat ini kebutuhan gula nasional mencapai sekitar 4,7 ribu ton, sedangkan produksi gula nasional masih 2,6 ribu ton. Sisanya 2,1 ton masih import. (Humas dan Protokol)

    Banyuwangi International Power Cross Championship 2012,Sukses di Gelar

  • Minggu, 02 Desember 2012
  • nanoprudence
  • Labels:

  • alt
    BANYUWANGI – Aksi mendebarkan para crosser dan extreme free styler sukses disuguhkan dalam event Banyuwangi International Powercross Championship 2012, (Minggu, 2/12). 

    Bahkan, ribuan 
    altpenonton yang memadati Stadion Diponegoro sejak pagi, tak surut sedikit pun meski sempat diguyur hujan. Dengan aksi yang ditunjukkan ratusan crosser local dan asing, seperti Aghi Agassi, Farhan Hendro dan Deni Orlando di kelas MX- 125 cc, yang melambung tinggi di udara dan jumping yang tingginya di atas ketinggian 10 meter dari sirkuit mampu menghipnotis penggila motor cross ini.  

    Selain itu, ada Jerney IRT asal Slovenia dan Lewis Steward asal Australia yang tampil all out seperti di Negara asalnya. Dia tampil dengan professional, meski bertanding dengan crosser local. Bahkan, kedua crosser asing ini tampak antusias mengeluarkan kemampuannya menghadapi crosser-crosser tanah air. “Luar biasa tampilan crosser asing ini, meski hanya tiga lap mereka tampak berlaga dengan sengit. Benar-benar puas menyaksikan power cross kali ini,” kata Yeri Pratomo, seorang penggila motor cross.

    Para crosser juga beratraksi berbelok di tikungan tajam dengan kecepatan tinggi yang membuat jantung penonton berdebar. Mereka juga tampak tak peduli dengan lintasan licin yang membuat mereka harus jungkir balik dan belepotan lumpur di sirkuit yang pertama kali dibuat di Banyuwangi ini.

    alt
    Yang tak kalah seru juga atraksi crosser- crosser cilik yang turun dikelas 80 cc bertanding layaknya crosser dewasa dengan aksi yang spektakuler dan memukau. Salah satu adegan yang ditunjukkan Yoga Permana, 8 tahun yang gesit melaju dengan kecepatan tinggi layaknya crosser professional.

    Dalam power motor cross kali ini, tidak ada perbedaan antara sirkuit yang digunakan crosser professional maupun junior. Padahal, di ajang power cross ini memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, tetapi tidak menyurutkan semangat para crosser cilik. Mereka para crosser cilik mampu menyelesaikan 15 putaran dengan waktu 15 menit. “Ini membuktikan masa depan crosser memiliki generasi yang siap menyusul crosser-crosser professional. Dengan kata lain, crosser akan berkembang terus dan tidak akan mati,” kata Agung Suripto, Panitia Crosser 2012.

    alt
                Pertandingan yang melahap waktu hingga senja itu, tak membuat penonton surut dari arena pertandingan, meski para crosser sudah menunjukkan kehebatannya masing-masing. Mereka tampak masih ingin terus menyaksikan aksi-kasi crosser pujaannya. Sebagai penutup atrkasi International Power Cross Championship 2012, penonton dihibur aksi   William Van Den Putte, asal Belgia yang tampil memukau dengan backflips (motor melambung tinggi sambil melepas stir dan bertumpu pada jok motor, red). Selanjutnya, ada  Gabriel Villada, dari Spanyol dan Alex Martins asal Latvia, yang bergantian menampilkan atraksi tsunami, dengan tangan dan kaki di atas stir bersamaan dengan badan yang melambung di udara. Aksi kedua, tangan di atas stir, sementara badan melayang di atas motor dan melaju dengan kecapatan tinggi ala gaya superman. “I’d like to be here (saya senang berada disini, red),” tukas William usai atraksi. 

    Sekadar diketahui, para crosser yang berlaga di ajang bergengsi ini sebelumnya telah melakukan Rolling Thunder (konvoi) keliling kota Banyuwangi. Dengan menyusuri rute A Yani depan kantor pemkab - Jalan PB. Sudirman – Jl. DI. Panjaitan– Jl. Banterang – Jl. RA. Kartini – Jl. Pierre Tendean – Jl. MT. Haryono - Jalan Kolonel Sugiono - ke Adi Sucipto dan kembali ke A Yani. Selanjutnya, Sabtu (1/12) para crosser ini menjajal sirkuit yang panjang lintasannya 500-600 meter di barat stadion kebanggan masyarakat Kota Gandrung. Mereka juga mentune up kendaraan yang akan dibuat bertanding di laga final.

    Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang menyaksikan dengan Ny Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, bersama ada pengurus Ikatan Motor Indonesia (IMI), Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) dan seluruh pimpinan satuan kerja pemkab Banyuwangi menyatakan puas dengan aksi para crosser. “Mudah-mudahan aksi spektakuler para crosser dan extreme free styler ini bisa menjadi hiburan yang berkualitas bagi masyarakat Banyuwangi yang juga merupakan rangkaian Banyuwangi Festival 2012,”kata Bupati Anas. (Banyuwangikab) 

    International Power Cross Championship 2012

  • Senin, 01 Oktober 2012
  • nanoprudence
  • Labels:
  • International Power Cross Championship APA?
    Sebuah kejuaraan motor cross yang memiliki standar Internasional dengan menghadirkan crosser-crosser asing yang sengaja diundang untuk ikut bertanding secara sportif bersama crosser Indonesia

    DETAIL EVENT
    Event : INTERNATIONAL POWER CROSS CHAMPIONSHIP
    Hari/tgl : 1 – 2 Desember 2012
    Lokasi : Stadion Diponegoro

    Banyuwangi Tour de Ijen

  • Sabtu, 22 September 2012
  • nanoprudence
  • Labels:

  • Banyuwangi - Desember mendatang Pemkab Banyuwangi akan menggelar 'Tour de Ijen'. Dana miliaran rupiah dianggarkan untuk mendukung event yang diklaim menjadi tur sepeda internasional, medan tanjakan pertama di Indonesia.

    Olahraga bergengsi ini menggandeng Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI). Selain itu, event organizer yang berpengalaman menangani event tingkat internasional juga dilibatkan.

    Saat ini, sejumlah ruas jalan yang menjadi rute 'Tour de Ijen' sedang dalam perbaikan. Seperti perbaikan jalan akses ke Ijen yang menelan anggaran sebesar Rp 5 miliar. Dana diambilkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Banyuwangi (APBD).

    "5 Miliar untuk (perbaikan jalan) ke Ijen," jawab Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas kepada wartawan, Rabu (11/7/2012).

    Anas menambahkan, 'Tour de Ijen' akan didaftarkan menjadi kalender internasional. Biayanya mencapai 600 Euro. Sehingga event ini akan menjadi acara tahunan seperti 'Tour de Singkarak'.

    Rencananya 'Tour de Ijen' terbagi dalam tiga etape. Yang pertama dari kantor Pemkab Banyuwangi hingga Pulau Merah, Kecamatan Pesanggaran sejauh 70 kilometer. Etape kedua dimulai dari Kecamatan Kalibaru hingga Pos Paltuding Gunung Ijen.

    "Etape ketiga rute berkeliling kota. Tour de Ijen ditargetkan diikuti 10 tim luar negeri, 9 tim asal Indonesia dan 1 tim dari Banyuwangi," tambah Wakil Ketua Ikatan Sport Sepeda Indonesia Banyuwangi, Galih Cokro Buwono saat dihubungi detiksurabaya.com.

    Dia mengungkapkan, rute untuk tiga etape itu sudah disurvei PB ISSI.Sejumlah ruas jalan yang rusak harus dilakukan perbaikan. Seperti jalan menuju ke Gunung Ijen yang kondisinya sejak lama rusak parah.

    "Harus ada perbaikan total," tandasnya.

    Banyuwangi Cyber Village

  • Rabu, 19 September 2012
  • nanoprudence
  • Labels:

  • BANYUWANGI – Di tengah-tengah seremonial  wisuda yang digelar STIKOM PGRI Banyuwangi, Rabu (19/9), Bupati Banyuwangi "Abdullah Azwar Anas" meminta pada para wisudawan dan mahasiswa STIKOM untuk  mulai mempromosikan Banyuwangi melalui akun di jejaring sosial masing-masing.Hehehe.

    “Jika satu orang  mulai membiasakan diri, sehari menggunggah 3 macam  informasi pariwisata atau program-program pemkab, maka bayangkan jika yang mengunggah banyak orang. Ini akan menjadi sumbangsih mahasiswa STIKOM bagi kemajuan Banyuwangi,”tandas Bupati.

    Pantai Boom

    Kawah Ijen

    Pantai Muncar

    Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas juga share tentang seorang kawan dari Surabaya  yang beberapa saat lalu berkunjung ke Banyuwangi. Rekannya tersebut sempat memotret gambar Pantai Boom, Pantai Muncar dan Kawah Ijen dengan BB (Black Berry) –nya. Foto itu kemudian  diikutkan lomba foto yang diadakan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata. Hasilnya, Sungguh di luar dugaan, foto tersebut menggondol gelar sebagai 5 besar terbaik destinasi wisata, dan sang pemotret berhak mendapatkan hadiah berlibur ke Raja Ampat, Papua dan beberapa destinasi wisata di Indonesia.  “Selayaknya, sebagai orang Banyuwangi sendiri, kita jufa harus mampu mempromosikan potensi Alam kita yang kaya ini,” ujar Bupati.

    Masih beberapa bulan lalu (21/6) Rencana pembangunan Pabrik Gula Terbesar dan Tercangih di tahun 2013, yang di utarakan Mentri BUMN, Kini Bupati Anas menegaskan Merencanakan Proyek Banyuwangi Cyber Village yaitu pemasangan jaringan Wifi di beberapa titik di kawasan banyuwangi, Kerjasama Pemkab dan PT. Telkom. di proyeksikan sebelum tahun 2013 sudah akan terpasang wi-fi di beberapa tempat di Banyuwangi dengan kapasitas diatas 3 megabytes (MB) bahkan hingga 10 MB. Tandasnya “Jika Sumatera Selatan punya Sumsel Cyber City dengan 200 titik wi-fi yang terpasang, dan Jakarta punya Jakarta Cyber City dengan 92 titik wi-fi, maka Banyuwangi akan melaunching Banyuwangi Cyber Village dengan 500 hingga 1000 titik wi-fi pada Januari mendatang,” jelas Bupati. 
    Bupati Anas juga menjelaskan Mengapa dinamakan Banyuwangi Cyber Village,  bukannya  Banyuwangi Cyber City? Sebab, terang Bupati, akses internet di kota besar itu sudah biasa. Yang lebih penting dan patut adanya percepatan adalah bagaimana menghubungkan antar desa antar kecamatan dengan teknologi yang memudahkan.(Humas & Protokol)

    Rencana Pabrik Gula Di Banyuwangi

  • Jumat, 22 Juni 2012
  • nanoprudence
  • Labels:
  • Rencana Pabrik Gula Terbesar Dan Tercanggih Di Banyuwangi


    Kedatangan Menteri BUMN Dahlan Iskan, memberikan kabar gembira buat masyarakat banyuwangi, kemarin saat kunjungan kamis (21/6)  mengatakan bahwa pabrik gula terbesar dan termodern akan dibangun di Kecamatan Glenmore, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, pada 2013, Wach... kebanggaan nich buat Kota Gandrung.

    Menurut dia, pabrik gula tersebut rencananya dibangun di lahan yang kurang produktif milik PTPN XII di Kecamatan Glenmore dengan nilai investasi sebesar Rp2 triliun yang diproyeksikan sebagai pabrik gula terbesar dan modern di Indonesia.

    “Keputusan sudah dibuat dan teknologi sudah menguasai, bahkan pengalaman juga sudah ada. Tidak perlu ini dan itu lagi karena lahan yang dipakai toh juga milik PTPN,” ucap mantan Direktur Utama PLN dan CEO Jawa Pos Group itu.
    Ia menjelaskan, pabrik gula itu rencananya dibangun pada tahun 2013 di Kecamatan Glenmore dengan target produksi berkisar 6.000 ton hingga 7.000 ton per tahun sehingga dapat memenuhi kekurangan kebutuhan gula nasional.

    Dalam kunjungannya kemarin dia juga menyinggung tentang kurangnya pasokan gula nasional, dia mengatakan bahwa kurangnya pasokan gula nasional di karenakan produksi Gula milik PTPN jelek. sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan impor gula. untuk menutupi kekurangan pasokan, dengan kebijakan yang di ambil maka produksi gula nasional tambah anjlok dan bahkan mati. sekarang kebijakn itu mulai tak di lakukan karna dalam penyelidikan di temukan bahwa industri gula nasional berkurang di sebabkan oleh masalah manajemen dari pabrik gula sendiri.

    Untuk itu, lanjut Dahlan, salah satu langkah yang akan dilakukan Kementerian BUMN adalah memperbaiki pabrik gula dengan merombak total manajemen pabrik gula, misalnya pengangkatan kepala pabrik gula yang akan dilakukan tanpa persayaratan yang rumit seperti sebelumnya, dan keputusan pengangkatan yang dibuat direksi selama ini harus diubah.

    “Saya akan meminta direksi untuk mengubah keputusan itu. Siapa pun, anak umur 20 tahun juga bisa menjadi kepala pabrik gula sepanjang dia mampu dan prestasinya bagus,” ucap pendiri Jawa Pos Group itu.

    wuich...Cayo... buat Pak Menteri.....

    Semoga dengan didirikannya Pabrik Gula ini nantinya bisa menyerap banyak tenaga kerja dan Banyuwangi tambah Maju aja.....Amin

    Tari Bedoyo Wulandaru Juara Umum FKT Jatim

  • Kamis, 07 Juni 2012
  • nanoprudence
  • Labels:
  • Tari Bedoyo Wulandaru Go International



     
    Festival Karya Tari (FKT) tingkat Provinsi Jawa Timur di Taman Krida, Malang. Kontingen Tari Bedoyo Wulandaru dari Banyuwangi. mampu mengukir prestasi gemilang, dalam festival tersebut, tari Bedoyo Wulandaru berhasil menjadi juara umum. Selain itu, tarian tersebut masuk tiga besar penata tari terbaik, penata busana dan rias terbaik, serta penata musik terbaik.

    Selain itu, tari Jakripah yang diusung duta seni Banyuwangi juga menang dalam tiga kategori. Maka, semakin lengkaplah kemenangan Banyuwangi dalam bidang seni di Jawa Timur. Hasil manis yang ditorehkan kontingen tari Bumi Blambangan itu otomatis membuat tari Bedoyo Wulandaru mewakili Provinsi Jatim dalam even nasional dan internasional. Itu tentu saja angin segar bagi perkembangan seni di Banyuwangi.

    Sebagai wakil Jatim, tim penari Bedoyo Wulandaru akan mengusung misi ganda, yaitu bukan sekadar mem- bawakan tari Bedoyo Wulandari di pentas internasional, tapi juga wajib mempromosikan kabupaten berjuluk The Sunrise of Java ini di mancanegara. Sebab, dengan tampil di pentas mancanegara, setidaknya penonton akan tahu bahwa tarian tersebut berasal dari Banyuwangi.

    Dengan tahu nama, setidaknya akan muncul peluang mereka mengenal lebih jauh daerah di ujung timur Pulau Jawa ini. Finally, tak kenal maka tak sayang. Bila mereka sudah kenal, maka publik mancanegara diharapkan melakukan “sesuatu” . Nah, “sesuatu” yang diharapkan itu bisa berupa kunjungan wisata atau kunjungan budaya masyarakat internasional.

    Dengan demikian, diharapkan ada dampak secara tidak langsung promosi tari di mancanegara itu dengan kunjungan pariwisata. Selain itu, lebih dari kunjungan wisata, dampaknya bisa juga semakin berkembang menjadi kunjungan bisnis. Namun, kita tak bisa berharap banyak prestasi tari kita tersebut menjadi mimpi yang diharapkan sebelum tari tersebut benar-benar tampil di pentas international.

    Oleh karena itu, untuk meraih cita-cita besar tersebut, langkah pertama adalah merealisasikan tari Bedoyo Wulandaru agar benar-benar tampil di mancanegara. Seperti yang sudah pernah dilakukan beberapa penari beberapa tahun silam. Semoga Bedoyo Wulandaru bisa segera go international. (radar)

    Bedul Sebagai Percontohan Nasional

  • Sabtu, 02 Juni 2012
  • nanoprudence
  • Labels:
  • Mangrove Bedul Ecotourism 

    banyuwanginesia

    Ekowisata Mangrove Bedul di Desa Sumberasri, Kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi, Jawa Timur, menjadi percontohan tingkat nasional dalam pengelolaan ekowisata mangrove berbasis masyarakat.

    Melalui acara Shared-Learning "Pengembangan Ekowisata dalam Mendukung Konservasi Mangrove" yang diadakan Kementerian Kehutanan bersama Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA), delapan pemerintah daerah yang memiliki hutan mangrove belajar atas keberhasilan Banyuwangi mengelola ekowisata. Acara ini berlangsung sejak 28 Mei hingga 1 Juni 2012.

    Menurut Kepala Balai Pengelolaan Hutan Mangrove Kementerian Kehutanan, Murdoko, Banyuwangi dijadikan percontohan karena mampu mengelola ekowisata yang melibatkan semua stake-holder mulai Pemerintah Daerah, Taman Nasional Alas Purwo, Perhutani dan masyarakat pinggir hutan. "Pengelolaan ekowisata harus melibatkan semua pihak," kata Murdoko, Rabu, 30 Mei 2012.

    Seluruh peserta diajak menjalani seluruh paket yang tersedia seperti atraksi kano, memantau burung migran, melihat penangkaran penyu, hingga menginap di home stay milik penduduk.

    Hutan mangrove di Blok Bedul tumbuh di lahan seluas 2.300 hektare, membentang sepanjang 16 kilometer di pinggir segara anakan kawasan Taman Nasional Alas Purwo. Ada 27 jenis mangrove yang hidup dan merupakan terlengkap di Indonesia.

    Hutan mangrove ini menjadi habitat aneka satwa seperti monyet, biawak, burung bangau, elang laut dan blibis. Bahkan pada bulan-bulan tertentu terdapat sekitar 16 jenis burung migran dari Australia, di antaranya cekakak suci (Halcyon chloris/Todirhampus sanctus), burung kirik-kirik laut (Merops philippinus), trinil pantai (Actitis hypoleucos), dan trinil semak (Tringa glareola).

    Ekowisata dikelola Badan Pengelola Ekowisata Blok Bedul yang pengurusnya direkrut dari warga sekitar. Menurut Muhammad Riadi, Ketua Badan Pengelola, warga dilibatkan langsung dalam pengelolaan ekowisata. "Warga yang menjadi pemandu wisata, menyewakan perahu, membuat home stay, serta membuka warung makanan," ujarnya.

    Keberhasilan pengelolaan ekowisata Bedul menyedot wisatawan asing maupun nusantara. Tahun 2009 wisatawan yang datang sebanyak 11 ribu orang, pada 2011 jumlahnya meningkat hingga 62 ribu orang.

    Kepala Desa Sumberasri, Suyatno, bercerita sebelum ada ekowisata tersebut banyak warga desanya membabat hutan dan mencuri satwa di kawasan Taman Nasional Alas Purwo. "Ada sekitar 300 hingga 400 hektare lahan hutan yang kayunya dijarah penduduk," ucap Suyatno.

    Berangkat dari kegelisahan itu, Suyatno kemudian memiliki gagasan untuk menjadikan hutan mangrove di daerahnya sebagai tempat wisata. Ide ini disambut oleh pengelola Taman Nasional Alas Purwo, Perhutani dan Pemerintah Banyuwangi.

    Perencanaan bersama warga desanya mulai dibuat pada 2008 dan setahun kemudian obyek wisata itu mulai dibuka. "Persisnya pada Juli 2009 ekowisata Bedul dibuka untuk umum."

    Hasilnya ternyata luar biasa. Pembukaan ekowisata itu mampu mengurangi secara drastis angka pembalakan dan pencurian satwa. Masyarakat pun tersadarkan bahwa hutan mangrove memiliki banyak manfaat, selain bagi lingkungan juga pariwisata.

    Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada, Siti Nurul Rofiqo Irwan, mengatakan pengelolaan ekowisata berbasis masyarakat dapat menjadi solusi untuk pelestarian hutan mangrove di berbagai daerah di Indonesia yang luasnya semakin menyempit.

    Sejak tahun 1999 hingga 2005, kata Nurul, luas hutan mangrove berkurang 5,58 juta hektare. "Sekarang hanya tersisa 3 juta hektare," tuturnya.

    banyuwanginesia
    Menurut Kepala Balai Pengelolaan Hutan Mangrove Wilayah I Denpasar, Sasmitohadi, hutan mangrove tak sekedar memiliki fungsi ekologis. Saat mangrove rusak, menurut dia, bisa dipastikan akan terjadi penurunan ekonomi secara drastis.

    "Jika mangrove hilang, pendapatan masyarakat menurun. Jika mangrove kembali digalakkan tangkapan nelayan menjadi tinggi," katanya.

    Sasmitohadi mencontohkan, pendapatan kelompok masyarakat Bedul yang berada di hutan mangrove Alas Purwo dari sektor ekowisata berkisar Rp70 juta per bulan. Pada musim-musim tertentu, penghasilan kelompok masyarakat ini bahkan dapat mencapai Rp100 juta per bulan.

    Aktivitas ekowisata di kawasan mangrove Alas Purwo yang dikelola masyarakat, kata Sasmitohadi, adalah wisata di hutan mangrove, atraksi berperahu, pemancingan di hutan mangrove, dan pendidikan lingkungan.

    Sementara itu, Bupati Abdullah Azwar Anas mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi upaya pelestarian mangrove yang digelar JICA bersama pemerintah. “Ke depan, kami berharap semua pihak khususnya pemkab dilibatkan secara konkret, sehingga bisa bersama-sama mengembangkan ekowisata,” paparnya. (Radar Banyuwangi)

    Tambang Emas Gunung Tumpang Pitu

  • Sabtu, 26 Mei 2012
  • nanoprudence
  • Labels:
  • Gunung Emas Di Ujung Pulau Jawa 


    PT Indo Multi Niaga (IMN), yang merupakan perusahaan penanaman modal dalam negeri yang sejak 2007 sampai saat ini masih melakukan kegiatan eksplorasi tambang emas Gunung Tumpang Pitu di Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jatim, akan terus mengeksplorasi tempat tersebut sampai 2015.

    Hal itu didasarkan pada, SK Bupati Banyuwangi No 188/05/KP/429.012/2007, dimana IMN mengantongi izin usaha pertambangan (IUP) tahap eksplorasi seluas 11,6 ribu ha di Banyuwangi bagian selatan.

    Menurut manajer Hubungan dan Pengembangan Masyarakat Indo Multi Niaga (IMN), Pramono Triwahyudi, pihaknya menargetkan mulai memasuki tahapan produksi atau eksploitasi di lokasi tambang tersebut.

    Selain Tumpang Pitu dengan luasan 1.700 ha, konsesi IMN juga mencakup areal Katak, Candrian, Gunung Manis, Salakan, Gumuk Genderuwo, dan Rajeg Besi. Geolog IMN, Hendy Prayitno menambahkan, sejauh ini, IMN sudah mengambil 10.000 sampel yang masing-masing berberat 1,3 kg.

    Sejak dieksplorasi pertama kali pada 20 September 2007 sampai 29 Februari 2012, lokasi Gunung Tumpang Pitu sudah dibor 367 kali oleh IMN dengan kedalaman total 116.495 meter.

    Berdasarkan hasil eksplorasi sementara, lanjutnya, tambang Tumpang Pitu baru menghasilkan emas sebesar 0,2 gram per ton. Target IMN adalah 0,4 gr emas per ton dan 0,4 persen tembaga per ton sebelum memutuskan masuk ke tahapan produksi.

    Sumber. http://satunegeri.com

    Muncar Sebagai Kawasan Minapolitan

  • Jumat, 25 Mei 2012
  • nanoprudence
  • Labels:
  • Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.


    Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Muncar, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Muncar penghasil ikan terbesar di Jatim dan produksi ikan tahun 2010 sebesar 27.748 ton. sehingga pemerintah pusat menetapkan sebagai wilayah minapolitan, Dalam rangka menjadi kawasan minapolitan di Muncar dewasa ini tengah dilakukan pembangunan tanggul pemecah ombak sepanjang 410 meter yang menelan biaya sebesar Rp 12,95 miliar yang bersumber dari APBD Jatim, dan reklamasi sisi barat pelabuhan tahap I yang berbiaya sebesar Rp 10 miliar. Sebelumnya pada tahun 2009 telah dilakukan rehabilitasi TPI Pelabuhan Muncar dengan anggaran sebesar Rp 1,31 miliar yang bersumber dari APBN dan APBD, pembangunan TPI Sampangan Muncar dengan anggaran sebesar Rp 382.472.000 yang bersumber dari APBN dan APBD, dan pembangunan talud TPI Utara Kalimoro Muncar dengan anggaran Rp 1,70 miliar yang bersumber dari APBN dan APBD.

    Hasil tangkapan ikan di MuncarDi Muncar terdapat tempat pelelangan ikan (TPI) yang menangani distribusi hasil tangkapan ikan para nelayan.  Fasilitas lainnya yang tersedia di Muncar adalah Solar Packed Dealer untuk Nelayan (SPDN) atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Minyak Untuk Nelayan (SPBN). Dengan adanya SPDN nelayan lebih mudah untuk memperoleh BBM.
    Hasil tangkap ikan di Muncar didukung sekitar 90-an unit pabrik pengolahan dan pengalengan ikan yang berdiri sejak tahun 70-an. Hasilnya tidak hanya dijual di Banyuwangi dan kota-kota besar di Indonesia, tetapi juga diekspor ke manca negara, baik dalam bentuk ikan mentah maupun ikan olahan, termasuk ikan dalam kaleng dengan merek-merek terkenal yang biasanya dijumpai di supermarket. Produksi ikan olahan diekspor ke Eropa, Jepang, Uni Emirat Arab, Amerika Serikat, Australia, Singapura, dan Kanada sebanyak 1.562.249,72 kg per bulan dengan nilai uang sebesar Rp 19.528.121.500.
    ------------ teasere: “Sektor perikanan di Muncar menyerap tenaga kerja 36.191 orang.”
    Pabrik pengolahan ikanJumlah nelayan di Muncar sebanyak 12.865 orang dan jumlah kapal sebanyak 4.454 unit. Penghasilan nelayan rata-rata Rp 700.000/bulan/orang. Tenaga kerja yang terserap di sektor perikanan sebanyak 36.191 orang. Mereka bekerja antara sebagai buruh nelayan dan buruh pabrik pengolahan ikan.

    Seorang nelayan bernama Abdul Jalil mengungkapkan, penghasilannnya saat ini sebesar Rp 700.000 per bulan, sedangkan tahun 2010 penghasilannya sebesar Rp 550.000. “Saat ini penghasilan nelayan di Muncar lebih baik daripada tahun lalu karena hasil tangkapan  lebih banyak,” katanya.

    Pembangunan tanggul pemecah ombakSalah satu pabrik pengolahan ikan yang cukup banyak menyerap tenaga kerja adalah PT Maya Muncar yakni sebanyak 644 orang. Sebagian besar tenaga kerjanya adalah isteri nelayan, salah satu di antaranya adalah Sutira yang sudah 15 tahun bekerja di pabrik itu. Ia mendapat upah Rp 30.000 per hari yang dibayarkan seminggu sekali. Kerja kerasnya membuahkan hasil yang cukup menggembirakan, di mana ia dapat memenuhi kebutuhan rumah tangganya dan membiayai sekolah kedua anaknya yang masing-masing duduk di bangku kelas 1 SMP dan III SMA.
    ”Saya berharap hasil tangkapan ikan di Muncar semakin banyak dan bisa dijual ke pabrik ini. Mudah-mudahan pembangunan yang dilakukan pemerintah  untuk menjadikan Muncar sebagai kota ikan berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat,” katanya.

    Stasiun pengisian bahan bakar minyak untuk nelayanHarapan senada diungkapkan dua orang rekannya, Suhartoyo dan Mohammad Rofik. Menurut mereka, pemerintah telah bekerja keras meningkatkan kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir, salah satunya melalui program menjadikan Muncar sebagai minapolitan. Suhartoyo sudah 22 tahun bekerja di PT Maya Muncar dan memperoleh upah 32.950 per hari yang dibayarkan seminggu sekali. Sedangkan Rofik sudah 21 tahun menjadi karyawan pabrik itu dengan upah Rp 34.500 per hari yang dibayarkan seminggu sekali. Besar kecilnya upah yang diterima tergantung tingkat pendidikan, masa kerja, dan jabatannya. (Arif Rahman Hakim & Mikasari MJ)

    Sumber. sekertariat kabinet republik indonesia